Efek Dari Turunnya Harga Bensin di Banjarmasin
Kali ini saya ingin berbagi cerita
tentang efek turunnya BBM. Bukan bbm untuk chat ya, tapi bahan bakar minyak.
Pagi ini saya agak kesal dengan kios tempat saya membeli bensin eceran di
daerah Sultan Adam Banjarmasin. Berhubung dikejar waktu jam kerja terpaksa saya
isi bensin eceran saja. Saya terkejut ketika melihat plang harga bensin tetap
seperti biasa dengan harga Rp 8.500. Rupanya ketika diperjalanan saya menemukan
banyak penjual yang malah tidak menurunkan harga untuk eceran. Walaupun saya
tau BBM sudah turun walau cuma sedikit.
Fenomena ini ternyata tidak hanya
terjadi di kota saya Banjarmasin. Sekedar informasi sejak 5
Januari lalu, harga premium untuk non-Jamali (Jawa, Madura, dan Bali) turun
dari Rp 7.300 per liter menjadi Rp 6.950. Sedangkan harga premium untuk Jamali
turun dari Rp 7.400 per liter menjadi Rp 7.050.
Sebelum harga
BBM turun, BBM jenis bensin di eceran sekitar Rp 8.500 per liter, harga tersebut
sudah berlaku sejak beberapa bulan lalu. Namun ketika harga BBM resmi
diturunkan oleh pemerintah harga BBM eceran di kios masih Rp 8.500.
"Harusnya
kan ikut turun juga harga minyak eceran, masak masih sama dengan harga sebelum
turun," keluh teman saya selaku pengamat ekonomi di Banjarmasin, Irfan Baihaqi saat kami berbincang bincang sore pada hari Selasa kemarin.
Irfan mengatakan, semenjak harga BBM turun, untuk mendapatkan minyak di SPBU justru
semakin sulit, karena antrean kendaraan semakin panjang, rata-rata mereka
adalah pengantre atau spekulan minyak.
"Maunya
kita juga merasakan harga BBM yang sudah turun, namun yang turun kan di SPBU
saja di eceran tidak ada pengaruhnya, bahkan beberapa waktu lalu malah tidak
ada minyak di SPBU, jadi mau turun berapapun tidak ada gunanya kalau seperti
ini," katanya.
Kalau kita berpikir secara logika. Memang benar perkataan teman saya tersebut. Saat harga BBM naik harga sembako naik. Tetapi ketika BBM turun malah harga terus naik. Aneh ya, entah kesempatan atau memang inilah Indonesia kita tercinta.
Saya berharap tidak ada
permainan yang dilakukan pihak SPBU, sebab hal ini sangat merugikan masyarakat.
Apalagi disaat pemerintah sudah menurunkan harga BBM seperti sekarang, harusnya
masyarakat dulu yang merasakan manfaatnya.
Menurut saya yang menikmati
lebih dulu adalah spekulan dan pihak-pihak tertentu, masyarakat ya tetap saja harus beli BBM dengan
harga mahal karena mereka hanya bisa beli BBM di kios eceran. Apalagi dengan kesibukan saya yang sering dikejar waktu dan kebiasaan saya yang mengisi bensin ketika hampir sekarat. hahaha. Semoga kedepannya kebijakan pemerintah bisa lebih dirasakan manfaatnya Amiin. Dan juga semoga bermanfaat buat kalian yang sudah baca curhat dari saya ini :v
Posting Komentar untuk "Efek Dari Turunnya Harga Bensin di Banjarmasin"
Silahkan Sobat berkomentar sebanyak-banyaknya dengan syarat :
1. Berkomentar sesuai dengan tema artikel
2. Jangan berkomentar SARA dan Porno
3. Jangan berkomentar menggunakan LINK AKTIF
Berkomentarlah dengan sopan karena komentar sobat tidak akan di moderasi.